Kamis, 10 Januari 2013

old song new melody

old song new melody..yeah..sometimes heard like exhausing..or maybe interesting.yah..gatau juga yg bener yg mana.cuman,"old song" yg gw maksud adalah mantan.ya..ya..kalian pastinya akan bilang "alah..apaan" ato "ternyata ababil..".whatever you say...gw adalah seorang introvert.yg ntah knp gw ragu membicarakan hal2 yg menyangkut kepribadian ataupun perasaan gw.gw juga cenderung memilih diem,ato malah spontan aja mengalihkan pembicaraan dg joke2 yg bisa ngalihin pembicaraan ttg perasaan gw.ada yg bilang gw terlalu melankolis,terlalu sensitif,terlalu penyayang,dan ada juga yg bilang gw terlalu cuek dan terlalu gapeka sama keadaan sekitar.gabisa dipungkiri juga sih,the best friends always stab you in the front.klo lagi ngumpul,pasti adaaa..aja yg nyeletuk merk mantan..yg gw bisa lakuin cuma ikutan ketawa sambil berusaha ngindar plus ngelempar joke2 yg sukses mengalihkan pembicaraan.ntah knp juga,walopun istilahnya curhat ke salah satu best friend gw,ttp gw gabisa ngelepas 100% apa yg gw rasain.ihhihi..lucu juga klo dipikir sih,knp juga gw nulis disini,yg bisa dibaca jutaan orang di seluruh dunia,yg belum tentu gw kenal,ato malah orang yg terlibat di kehidupan gw juga bisa baca.ya bisa gw maklumin dan tentunya kalian yg ga sengaja masuk kesinipun bisa memahami karena diary sudah terlalu mainstream,ato malah udah jadul.2012 memang udah berlalu,namun bagi gw terlalu banyak moment yg bahagia sekaligus menyakitkan buat dilupakan.beberapa yg bahagia karena alhamdulilah gw masih sehat berserta seluruh keluarga gw,sebagian besar my partner in crime udah nikah,dan juga bisa memahami mana yg instan dan mana yg enggak.beberapa yg menyakitkan karena kehilangan pekerjaan di awal tahun,diputusin pacar sebulan kemudian (gw udah pacaran 3tahun sama dia),si mantan balikan sama mantannya plus menikah beberapa bulan setelahnya, dan dihianatin 2 orang best friends gw.

hihihihi..entahlah..knp gw tiba2 jadi ragu mau ngelanjutin post ini.ada perasaan takut.takut klo ada yg tersinggung,takut klo nantinya malah mengganggu kehidupan si mantan yg sudah jadi seorang istri.
nantilah kita lanjut lagi.for now,i'll once again keep it deep down..

Minggu, 26 Februari 2012

cinta seorang suami (bagian 2)

Saat pemakaman, aku tak mampu menahan diri lagi. Aku pingsan ketika melihat tubuhnya hilang bersamaan onggokan tanah yang menimbun. Aku tak tahu apapun sampai terbangun di tempat tidur besarku. Aku terbangun dengan rasa sesal memenuhi rongga dadaku. Keluarga besarku membujukku dengan sia-sia karena mereka tak pernah tahu mengapa aku begitu terluka kehilangan dirinya.

Hari-hari yang kujalani setelah kepergiannya bukanlah kebebasan seperti yang selama ini kuinginkan tetapi aku malah terjebak di dalam keinginan untuk bersamanya. Di hari-hari awal kepergiannya, aku duduk termangu memandangi piring kosong. Ayah, Ibu dan ibu mertuaku membujukku makan. Tetapi yang kuingat hanyalah saat suamiku membujukku makan kalau aku sedang mengambek dulu. Ketika aku lupa membawa handuk saat mandi, aku berteriak memanggilnya seperti biasa dan ketika malah ibuku yang datang, aku berjongkok menangis di dalam kamar mandi berharap ia yang datang. Kebiasaanku yang meneleponnya setiap kali aku tidak bisa melakukan sesuatu di rumah, membuat teman kerjanya kebingungan menjawab teleponku. Setiap malam aku menunggunya di kamar tidur dan berharap esok pagi aku terbangun dengan sosoknya di sebelahku.

Dulu aku begitu kesal kalau tidur mendengar suara dengkurannya, tapi sekarang aku bahkan sering terbangun karena rindu mendengarnya kembali. Dulu aku kesal karena ia sering berantakan di kamar tidur kami, tetapi kini aku merasa kamar tidur kami terasa kosong dan hampa. Dulu aku begitu kesal jika ia melakukan pekerjaan dan meninggalkannya di laptopku tanpa me-log out, sekarang aku memandangi komputer, mengusap tuts-tutsnya berharap bekas jari-jarinya masih tertinggal di sana. Dulu aku paling tidak suka ia membuat kopi tanpa alas piring di meja, sekarang bekasnya yang tersisa di sarapan pagi terakhirnyapun tidak mau kuhapus. Remote televisi yang biasa disembunyikannya, sekarang dengan mudah kutemukan meski aku berharap bisa mengganti kehilangannya dengan kehilangan remote. Semua kebodohan itu kulakukan karena aku baru menyadari bahwa dia mencintaiku dan aku sudah terkena panah cintanya.

Aku juga marah pada diriku sendiri, aku marah karena semua kelihatan normal meskipun ia sudah tidak ada. Aku marah karena baju-bajunya masih di sana meninggalkan baunya yang membuatku rindu. Aku marah karena tak bisa menghentikan semua penyesalanku. Aku marah karena tak ada lagi yang membujukku agar tenang, tak ada lagi yang mengingatkanku sholat meskipun kini kulakukan dengan ikhlas. Aku sholat karena aku ingin meminta maaf, meminta maaf pada Allah karena menyia-nyiakan suami yang dianugerahi padaku, meminta ampun karena telah menjadi istri yang tidak baik pada suami yang begitu sempurna. Sholatlah yang mampu menghapus dukaku sedikit demi sedikit. Cinta Allah padaku ditunjukkannya dengan begitu banyak perhatian dari keluarga untukku dan anak-anak. Teman-temanku yang selama ini kubela-belain, hampir tak pernah menunjukkan batang hidung mereka setelah kepergian suamiku.

Empat puluh hari setelah kematiannya, keluarga mengingatkanku untuk bangkit dari keterpurukan. Ada dua anak yang menungguku dan harus kuhidupi. Kembali rasa bingung merasukiku. Selama ini aku tahu beres dan tak pernah bekerja. Semua dilakukan suamiku. Berapa besar pendapatannya selama ini aku tak pernah peduli, yang kupedulikan hanya jumlah rupiah yang ia transfer ke rekeningku untuk kupakai untuk keperluan pribadi dan setiap bulan uang itu hampir tak pernah bersisa. Dari kantor tempatnya bekerja, aku memperoleh gaji terakhir beserta kompensasi bonusnya. Ketika melihatnya aku terdiam tak menyangka, ternyata seluruh gajinya ditransfer ke rekeningku selama ini. Padahal aku tak pernah sedikitpun menggunakan untuk keperluan rumah tangga. Entah darimana ia memperoleh uang lain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena aku tak pernah bertanya sekalipun soal itu.Yang aku tahu sekarang aku harus bekerja atau anak-anakku takkan bisa hidup karena jumlah gaji terakhir dan kompensasi bonusnya takkan cukup untuk menghidupi kami bertiga. Tapi bekerja di mana? Aku hampir tak pernah punya pengalaman sama sekali. Semuanya selalu diatur oleh dia.

Kebingunganku terjawab beberapa waktu kemudian. Ayahku datang bersama seorang notaris. Ia membawa banyak sekali dokumen. Lalu notaris memberikan sebuah surat. Surat pernyataan suami bahwa ia mewariskan seluruh kekayaannya padaku dan anak-anak, ia menyertai ibunya dalam surat tersebut tapi yang membuatku tak mampu berkata apapun adalah isi suratnya untukku.

Istriku Liliana tersayang,

Maaf karena harus meninggalkanmu terlebih dahulu, sayang. maaf karena harus membuatmu bertanggung jawab mengurus segalanya sendiri. Maaf karena aku tak bisa memberimu cinta dan kasih sayang lagi. Allah memberiku waktu yang terlalu singkat karena mencintaimu dan anak-anak adalah hal terbaik yang pernah kulakukan untukmu.

Seandainya aku bisa, aku ingin mendampingi sayang selamanya. Tetapi aku tak mau kalian kehilangan kasih sayangku begitu saja. Selama ini aku telah menabung sedikit demi sedikit untuk kehidupan kalian nanti. Aku tak ingin sayang susah setelah aku pergi. Tak banyak yang bisa kuberikan tetapi aku berharap sayang bisa memanfaatkannya untuk membesarkan dan mendidik anak-anak. Lakukan yang terbaik untuk mereka, ya sayang.

Jangan menangis, sayangku yang manja. Lakukan banyak hal untuk membuat hidupmu yang terbuang percuma selama ini. Aku memberi kebebasan padamu untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang tak sempat kau lakukan selama ini. Maafkan kalau aku menyusahkanmu dan semoga Tuhan memberimu jodoh yang lebih baik dariku.

Teruntuk Farah, putri tercintaku. Maafkan karena ayah tak bisa mendampingimu. Jadilah istri yang baik seperti Ibu dan Farhan, ksatria pelindungku. Jagalah Ibu dan Farah. Jangan jadi anak yang bandel lagi dan selalu ingat dimanapun kalian berada, ayah akan disana melihatnya. Oke, Buddy!

Aku terisak membaca surat itu, ada gambar kartun dengan kacamata yang diberi lidah menjulur khas suamiku kalau ia mengirimkan note.

Notaris memberitahu bahwa selama ini suamiku memiliki beberapa asuransi dan tabungan deposito dari hasil warisan ayah kandungnya. Suamiku membuat beberapa usaha dari hasil deposito tabungan tersebut dan usaha tersebut cukup berhasil meskipun dimanajerin oleh orang-orang kepercayaannya. Aku hanya bisa menangis terharu mengetahui betapa besar cintanya pada kami, sehingga ketika ajal menjemputnya ia tetap membanjiri kami dengan cinta.

Aku tak pernah berpikir untuk menikah lagi. Banyaknya lelaki yang hadir tak mampu menghapus sosoknya yang masih begitu hidup di dalam hatiku. Hari demi hari hanya kuabdikan untuk anak-anakku. Ketika orangtuaku dan mertuaku pergi satu persatu meninggalkanku selaman-lamanya, tak satupun meninggalkan kesedihan sedalam kesedihanku saat suamiku pergi.

Kini kedua putra putriku berusia duapuluh tiga tahun. Dua hari lagi putriku menikahi seorang pemuda dari tanah seberang. Putri kami bertanya, “Ibu, aku harus bagaimana nanti setelah menjadi istri, soalnya Farah kan ga bisa masak, ga bisa nyuci, gimana ya bu?”

Aku merangkulnya sambil berkata “Cinta sayang, cintailah suamimu, cintailah pilihan hatimu, cintailah apa yang ia miliki dan kau akan mendapatkan segalanya. Karena cinta, kau akan belajar menyenangkan hatinya, akan belajar menerima kekurangannya, akan belajar bahwa sebesar apapun persoalan, kalian akan menyelesaikannya atas nama cinta.”

Putriku menatapku, “seperti cinta ibu untuk ayah? Cinta itukah yang membuat ibu tetap setia pada ayah sampai sekarang?”

Aku menggeleng, “bukan, sayangku. Cintailah suamimu seperti ayah mencintai ibu dulu, seperti ayah mencintai kalian berdua. Ibu setia pada ayah karena cinta ayah yang begitu besar pada ibu dan kalian berdua.”

Aku mungkin tak beruntung karena tak sempat menunjukkan cintaku pada suamiku.

Aku menghabiskan sepuluh tahun untuk membencinya, tetapi menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupku untuk mencintainya. Aku bebas darinya karena kematian, tapi aku tak pernah bisa bebas dari cintanya yang begitu tulus.

cinta seorang suami (bagian 1)

Aku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami. Meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya. Menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri.

Walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri. Aku terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain. Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka.

Ketika menikah, aku menjadi istri yang teramat manja. Kulakukan segala hal sesuka hatiku. Suamiku juga memanjakanku sedemikian rupa. Aku tak pernah benar-benar menjalani tugasku sebagai seorang istri. Aku selalu bergantung padanya karena aku menganggap hal itu sudah seharusnya setelah apa yang ia lakukan padaku. Aku telah menyerahkan hidupku padanya sehingga tugasnyalah membuatku bahagia dengan menuruti semua keinginanku.

Di rumah kami, akulah ratunya. Tak ada seorangpun yang berani melawan. Jika ada sedikit saja masalah, aku selalu menyalahkan suamiku. Aku tak suka handuknya yang basah yang diletakkan di tempat tidur, aku sebal melihat ia meletakkan sendok sisa mengaduk susu di atas meja dan meninggalkan bekas lengket, aku benci ketika ia memakai komputerku meskipun hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Aku marah kalau ia menggantung bajunya di kapstock bajuku, aku juga marah kalau ia memakai pasta gigi tanpa memencetnya dengan rapi, aku marah kalau ia menghubungiku hingga berkali-kali ketika aku sedang bersenang-senang dengan teman-temanku.

Tadinya aku memilih untuk tidak punya anak. Meskipun tidak bekerja, tapi aku tak mau mengurus anak. Awalnya dia mendukung dan akupun ber-KB dengan pil. Tapi rupanya ia menyembunyikan keinginannya begitu dalam sampai suatu hari aku lupa minum pil KB dan meskipun ia tahu ia membiarkannya. Akupun hamil dan baru menyadarinya setelah lebih dari empat bulan, dokterpun menolak menggugurkannya.

Itulah kemarahanku terbesar padanya. Kemarahan semakin bertambah ketika aku mengandung sepasang anak kembar dan harus mengalami kelahiran yang sulit. Aku memaksanya melakukan tindakan vasektomi agar aku tidak hamil lagi. Dengan patuh ia melakukan semua keinginanku karena aku mengancam akan meninggalkannya bersama kedua anak kami.

Waktu berlalu hingga anak-anak tak terasa berulang tahun yang ke-delapan. Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku bangun paling akhir. Suami dan anak-anak sudah menungguku di meja makan. Seperti biasa, dialah yang menyediakan sarapan pagi dan mengantar anak-anak ke sekolah. Hari itu, ia mengingatkan kalau hari itu ada peringatan ulang tahun ibuku. Aku hanya menjawab dengan anggukan tanpa mempedulikan kata-katanya yang mengingatkan peristiwa tahun sebelumnya, saat itu aku memilih ke mal dan tidak hadir di acara ibu. Yaah, karena merasa terjebak dengan perkimpoianku, aku juga membenci kedua orangtuaku.

Sebelum ke kantor, biasanya suamiku mencium pipiku saja dan diikuti anak-anak. Tetapi hari itu, ia juga memelukku sehingga anak-anak menggoda ayahnya dengan ribut. Aku berusaha mengelak dan melepaskan pelukannya. Meskipun akhirnya ikut tersenyum bersama anak-anak. Ia kembali mencium hingga beberapa kali di depan pintu, seakan-akan berat untuk pergi.

Ketika mereka pergi, akupun memutuskan untuk ke salon. Menghabiskan waktu ke salon adalah hobiku. Aku tiba di salon langgananku beberapa jam kemudian. Di salon aku bertemu salah satu temanku sekaligus orang yang tidak kusukai. Kami mengobrol dengan asyik termasuk saling memamerkan kegiatan kami. Tiba waktunya aku harus membayar tagihan salon, namun betapa terkejutnya aku ketika menyadari bahwa dompetku tertinggal di rumah. Meskipun merogoh tasku hingga bagian terdalam aku tak menemukannya di dalam tas. Sambil berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi hingga dompetku tak bisa kutemukan aku menelepon suamiku dan bertanya.

“Maaf sayang, kemarin Farhan meminta uang jajan dan aku tak punya uang kecil maka kuambil dari dompetmu. Aku lupa menaruhnya kembali ke tasmu, kalau tidak salah aku letakkan di atas meja kerjaku.” Katanya menjelaskan dengan lembut.

Dengan marah, aku mengomelinya dengan kasar. Kututup telepon tanpa menunggunya selesai bicara. Tak lama kemudian, handphoneku kembali berbunyi dan meski masih kesal, akupun mengangkatnya dengan setengah membentak. “Apalagi??”

“Sayang, aku pulang sekarang, aku akan ambil dompet dan mengantarnya padamu. Sayang sekarang ada dimana?” tanya suamiku cepat , kuatir aku menutup telepon kembali. Aku menyebut nama salonku dan tanpa menunggu jawabannya lagi, aku kembali menutup telepon. Aku berbicara dengan kasir dan mengatakan bahwa suamiku akan datang membayarkan tagihanku. Si empunya Salon yang sahabatku sebenarnya sudah membolehkanku pergi dan mengatakan aku bisa membayarnya nanti kalau aku kembali lagi. Tapi rasa malu karena “musuh”ku juga ikut mendengarku ketinggalan dompet membuatku gengsi untuk berhutang dulu.

Hujan turun ketika aku melihat keluar dan berharap mobil suamiku segera sampai. Menit berlalu menjadi jam, aku semakin tidak sabar sehingga mulai menghubungi handphone suamiku. Tak ada jawaban meskipun sudah berkali-kali kutelepon. Padahal biasanya hanya dua kali berdering teleponku sudah diangkatnya. Aku mulai merasa tidak enak dan marah.

Teleponku diangkat setelah beberapa kali mencoba. Ketika suara bentakanku belum lagi keluar, terdengar suara asing menjawab telepon suamiku. Aku terdiam beberapa saat sebelum suara lelaki asing itu memperkenalkan diri, “selamat siang, ibu. Apakah ibu istri dari bapak armandi?” kujawab pertanyaan itu segera. Lelaki asing itu ternyata seorang polisi, ia memberitahu bahwa suamiku mengalami kecelakaan dan saat ini ia sedang dibawa ke rumah sakit kepolisian. Saat itu aku hanya terdiam dan hanya menjawab terima kasih. Ketika telepon ditutup, aku berjongkok dengan bingung. Tanganku menggenggam erat handphone yang kupegang dan beberapa pegawai salon mendekatiku dengan sigap bertanya ada apa hingga wajahku menjadi pucat seputih kertas.

Entah bagaimana akhirnya aku sampai di rumah sakit. Entah bagaimana juga tahu-tahu seluruh keluarga hadir di sana menyusulku. Aku yang hanya diam seribu bahasa menunggu suamiku di depan ruang gawat darurat. Aku tak tahu harus melakukan apa karena selama ini dialah yang melakukan segalanya untukku. Ketika akhirnya setelah menunggu beberapa jam, tepat ketika kumandang adzan maghrib terdengar seorang dokter keluar dan menyampaikan berita itu. Suamiku telah tiada. Ia pergi bukan karena kecelakaan itu sendiri, serangan stroke-lah yang menyebabkan kematiannya. Selesai mendengar kenyataan itu, aku malah sibuk menguatkan kedua orangtuaku dan orangtuanya yang shock. Sama sekali tak ada airmata setetespun keluar di kedua mataku. Aku sibuk menenangkan ayah ibu dan mertuaku. Anak-anak yang terpukul memelukku dengan erat tetapi kesedihan mereka sama sekali tak mampu membuatku menangis.

Ketika jenazah dibawa ke rumah dan aku duduk di hadapannya, aku termangu menatap wajah itu. Kusadari baru kali inilah aku benar-benar menatap wajahnya yang tampak tertidur pulas. Kudekati wajahnya dan kupandangi dengan seksama. Saat itulah dadaku menjadi sesak teringat apa yang telah ia berikan padaku selama sepuluh tahun kebersamaan kami. Kusentuh perlahan wajahnya yang telah dingin dan kusadari inilah kali pertama kali aku menyentuh wajahnya yang dulu selalu dihiasi senyum hangat. Airmata merebak dimataku, mengaburkan pandanganku. Aku terkesiap berusaha mengusap agar airmata tak menghalangi tatapan terakhirku padanya, aku ingin mengingat semua bagian wajahnya agar kenangan manis tentang suamiku tak berakhir begitu saja. Tapi bukannya berhenti, airmataku semakin deras membanjiri kedua pipiku. Peringatan dari imam mesjid yang mengatur prosesi pemakaman tidak mampu membuatku berhenti menangis. Aku berusaha menahannya, tapi dadaku sesak mengingat apa yang telah kuperbuat padanya terakhir kali kami berbicara.

Aku teringat betapa aku tak pernah memperhatikan kesehatannya. Aku hampir tak pernah mengatur makannya. Padahal ia selalu mengatur apa yang kumakan. Ia memperhatikan vitamin dan obat yang harus kukonsumsi terutama ketika mengandung dan setelah melahirkan. Ia tak pernah absen mengingatkanku makan teratur, bahkan terkadang menyuapiku kalau aku sedang malas makan. Aku tak pernah tahu apa yang ia makan karena aku tak pernah bertanya. Bahkan aku tak tahu apa yang ia sukai dan tidak disukai. Hampir seluruh keluarga tahu bahwa suamiku adalah penggemar mie instant dan kopi kental. Dadaku sesak mendengarnya, karena aku tahu ia mungkin terpaksa makan mie instant karena aku hampir tak pernah memasak untuknya. Aku hanya memasak untuk anak-anak dan diriku sendiri. Aku tak perduli dia sudah makan atau belum ketika pulang kerja. Ia bisa makan masakanku hanya kalau bersisa. Iapun pulang larut malam setiap hari karena dari kantor cukup jauh dari rumah. Aku tak pernah mau menanggapi permintaannya untuk pindah lebih dekat ke kantornya karena tak mau jauh-jauh dari tempat tinggal

Sabtu, 18 Februari 2012

Kenapa Patah Hati Rasanya Sakit

Ini pertanyaan sejuta umat nih. Baik yang galau maupun yang belum. Buat kamu yang baru putus atau baru keluar dari lubang kelam kegalauan pasti pertanyaan ini terlintas selalu “Hanjing, kenapa begini amat sih?” atau kamu kamu yang lagi menghadapi teman dan saudara yang lagi berjuang di ruang hampa tanpa cinta dan kasih sayang. Kenapa sih? Ada apaan sih emangnya, sampe sebegitu amat rasanya kalau ditinggal kekasih dan pujaan hati? Gini nih soalnya..

Semua Terpusat Di Otak Kita.

Gapapa ya bahas sesuatu yang ilmiah dikit? Biar kamu agak pinteran dikit gitu, biar kalau ada yang tanya ‘kok elo ga move-on move on sih?’ kamu bisa jawab ‘iya nih soalnya Anterior Cingulate Cortex gue masih terus-terusan ngirim sinyal sakit, jadi gue belum bisa move on’. Aih sedap, jadi ya si ACC ini posisinya di bagian otak depan dan yang bertanggung jawab memberikan rasa sakit terhadap tubuh kamu setiap kali kamu merasa terkucilkan dalam lingkungan sosial. ACC ini juga merupakan bagian otak yang aktif kalo fisik kamu merasakan sakit, seperti dicubit. Sesimpel kalah main game aja bisa membuat si ACC ini bereaksi, apalagi ditinggal kekasih hati ya kan. Secara fisiologis hal ini menunjukan betapa kita manusia sangat membutuhkan hubungan sosial. Nah, mengingat ACC ini juga merupakan bagian otak yang aktif kalo fisik kamu merasakan sakit, jadi rasa sakit yang ditimbulkan sama patah hati ini juga beneran.

Tuh yg oren oren itu si ACC. Salahin doski yang bikin hati lo serasa diperes peres tiap kali kamu sakit hati.

Banyaknya Tahapan Yang Mesti Dilewatin.

Nah, kalo si ACC kan reaksi fisiknya, berikutnya reaksi psikisnya. Namanya Proses Grieving. Isinya antara lain ketidakstabilan emosional (emotional rollercoaster), kognitif (cara berpikir / perubahan cara pandang) dan perilaku. Tahapan yang harus kamu lewatin supaya bisa melangkah maju dari kelamnya masa lalu bersama si mantan adalah :

1. Denial/Penyangkalan

Ini adalah tahap pertama, dimana kamu masih menyangkal kejadian yang baru kamu alami. Rasanya masih gak percaya gitu, belum bisa menerima kenyataan. Jadi masih suka cubit-cubit diri sendiri gitu. Teah.

Contoh kasus :

  • Kamu masih sms/bbm selamat pagi, siang, sore, malam, udah makan belum, hati-hati di jalan, hujan nih bawa jaket ga? Dan gak pernah dibalas. Dibaca sama dia, tapi gak dibalas.
  • Kamu masih merasa status status fb dan twitter yang kangen dan pujian pujian no mention itu ditujukan kepada kamu. Padahal sih buat tukang nasi goreng.

2. Anger/Kemarahan.

Ini adalah ketika kamu ngerasa diinjak-injak dan tiba-tiba kamu jadi kesel dan benci banget sama situasi yang menimpa kamu. Kalo ini hubungannya sama mantan, ya benci banget sama si mantan deh.

Contoh kasus :

Dimana tiba-tiba kamu mulai menyusun banyak ide balas dendam di otak kamu.

3. Bargaining/Penawaran.

Ini adalah tahap dimana kamu merasa balas dendam kamu gak ada gunanya, terus kamu mulai ganti strategi, yaitu dengan berusaha jadi lebih baik gitu. Lebih baik karena ada maunya gitu. Kurang lebih kayak DPR gitu lah.

Contoh kasus :

Merubah penampilan dan perilaku seperti yang diharapkan oleh si mantan dulu waktu masih pacaran. Dengan harapan dia bisa melihat perubahan kamu dan mau balikan lagi. Cih

4. Depression.

Kamu mulai merasa terlalu sedih sampai udah gak bisa liat lagi apa gunanya terus beraktifitas seperti biasa. Cadangan rasa bahagia kamu karena ada orang yang sayang dan peduli sama kamu sudah habis. Kamu mulai menangis terus tidak terkendali dan lupa caranya tersenyum dan tertawa. Hiks.

Contoh kasus :

Ga doyan makan, susah tidur, ga konsen mengerjakan apa-apa, maunya sendirian aja di kamar, matiin lampu, tidur menghadap tembok. Tau-tau udah 3 hari berlalu. Kamu udah bau. Hii.

5. Acceptance.

Pada tahap ini, kamu sudah gak tau lagi apa yang dapat dilakukan untuk membuat perasaan jadi lebih baik. Ibaratnya mau marah juga udah gak bisa dan gak tau ke siapa lagi, mau nawar nawar juga udah gak ngerti caranya gimana, jadi kamu terima aja keadaan kayak gini. Kamu akhirnya mulai menjalani kehidupan kamu seperti biasa.

Contoh kasus :

Kamu bangun pagi, lihat matahari dan tiba-tiba aja merasa semua bisa dijalanin. Sedap.

Ah elah, patah hati emang sesuatu yang serius. Bisa mengakibatkan kematian kalau ga tertangani dengan baik. Tahapan diatas bisa berbeda-beda bagi setiap orang, rentang waktunya juga. Ada yang bisa berlama-lama di tahap anger tapi langsung loncat ke acceptance. Atau ada juga yang ga pernah sampe ke tahap acceptance tapi terus aja muter balik ke denial. Hati emang penuh misteri. Tapi paling gak dengan baca artikel ini, kamu jadi tau kan kenapa dinamakan patah hati? Karena rasa sakitnya nyata bro. Pedih. Ah. Asik.



Selasa, 21 September 2010

PNS.. masa depan aman= IQ jongkok

hahahahaha,,,, halo2,,, selamat datang (lagi) di catatan gw yang gila

Ups, jangan terusin bagi yang males baca.. Soalnya tulisan gw panjang n lebar nih...

Kalo panjang kasihan ibuknya, kalo lebar kasiahan bapaknya .. wkakkaka (hah... gak ada hubungannya)

sebelumnya, maaf klo ada yang tersinggung karena judul gw.

gw sama sekali tidak bermaksud menyakiti hati siapapun, karena istri gw juga calon PNS.

so, gw cuman ingin, banyak orang berpikir lebih gila.

orang pinter,,, wah dah banyak banget orang cerdas,,, juga ada dimana-mana

seperti orang bodoh yang diperlukan supaya orang pinter bisa disebut pinter.

negeri ini kurang rakyat gila,,, biar negeri ini bisa disebut waras.

***Pertama

oke, pasti, gw jamin 99% rakyat indonesia menganggap pekerjaan paling aman adalah menjadi PNS. bener?

klo jawab enggak, pasti gengsi mo bilang iya. wakakaka

hellooowww,,,,,

aman yang bagaimana maksudnya????

aman dari segi penghasilan? gajinya tetep?

bukannya klo gajinya tetep,,, malah itu ga aman ya??

sori, otak gw kebalik, alias gila, jadi sori klo aneh,,, wkwkwkw

gaji tetep itu malah ga aman donk,,, kita mo kerja sekeras apa juga,, hasilnya segitu aja kan??? so percuma donk,,,, kerja capek-capek hasilnya segitu-segitu aja,,,

bedakan dengan dagang! klo yang tadinya kita cuma buka toko, terus meningkat jualan juga pake gerobak biar bisa menjemput konsumen. hasilnya nambah kan??? makin berkeringat makin banyak hasil,,, ya ga???

sekarang yang lebih aman mana??

PNS apa dagang?


***Kedua

masih PNS???

soalnya klo kita males-malesan hasilnya juga tetep.

itu ya? wkwkwkw

terlalu banyak orang pinter, cerdas dan waras mengambil pola pikir seperti itu.

itulah yang namanya SAMPAH NEGARA.

hanya bisa menikmati pemberian negara tapi ga bisa memberi kenikmatan untuk negara.

mau di bilang SAMPAH NEGARA??

apa mo dagang aja? emang ada pedagang yang jadi sampah negara??

walaupun pedagang kecil, itu pahlawan negara. dia bisa hidup bukan dari pemberian negaranya.

so, masih menganggap PNS lebih aman??

***Ketiga

masih!!!!!!!!!!!!

soalnya ada pensiunan!!

wakakakakakakaka ngakak abiz ane denger ini,,,

pede amat bisa hidup mpe pensiun?? ha?? yakin umur bisa lebih dari 55??

makanan aja ga suka sayur,, sukanya ayam yang di goreng tepung,,,, burger yang kejunya banyak,,,,

minumnya? air putih??? halah ga jaman!!!! minum tuh yang bersoda,,, biar bisa terbang!!!!!!

klo abis makan ga ngrokok?? hah lidahnya pait!! lagian ga keren,,, hahaha

yakin bisa kerja mpe pensiun??? nyadar hoy,,,,,,, wkwkwkw

umur manusia makin lama makin pendek,,, makanya jangan nunggu tua klo mo sukses,,, ntar ga nyampe tua? sia-sia donk hidupnya,,,

so? masih mau berharap uang pensiun???

lah, klo mau,, dagangnya diperbanyak, diperluas,,, utamakan kepuasan pelanggan,,,

gedenya uang pensiun ga bakalan seberapa dibanding dengan hasil yang didapat dari memberikan tenaga yang lebih dalam berdagang.

bahkan klo pelanggan dah ga bisa ke lain hati, bukan cuma uang pensiun yang di dapat, rejeki buat anak turunan dah disiapkan.

nah lo! masih menganggap PNS lebih aman??

***Keempat

masih!!!!!!

soalnya gaji PNS pasti naik, minimal tetep. klo dagang bisa turun.

justru karena penghasilan bisa turun, maka saat itulah dia bisa lebih dekat dengan Penciptanya.

ya kan??? klo rugi pasti langsung berdoa,,, "Ya Allah,,, semoga daganganku laris,,,, hasilnya meningkat,,,," justru saat penghasilan turunlah Tuhan lebih senang. karena jarang ada hamba yang menyapa-Nya ketika penghasilannya naik.

so, kalau ga mau penghasilan turun, gampang koq, sapa Dia kalau penghasilan lagi naik.

karena PNS ga pernah turun penghasilannya,,, makanya banyak yang lupa ma Dia,,,

biar inget lagi, caranya bukan dikurangi penghasilannya,,, tapi mungkin dengan:

  1. pengeluaran yang tiba-tiba jadi banyak. mungkin karena anak sakit, mobil rusak, rumah ancur kena gempa, istri minta berlian segudang dan masih banyak lagi pengeluaran yang entah kenapa tiba-tiba penghasilan menjadi terasa makin dikit.
  2. dibiarkan korupsi. karena dengan korupsi, dia pasti akan terkena imbasnya.dan setelah kena imbasnya itu, pasti dia akan ingat dengan Tuhan yang telah mengijinkannya korupsi.

dan ingat, harta yang didapat oleh PNS adalah dari uang negara yang diatur oleh undang-undang. dan hukumannya adalah penjara.

beda dengan dagang, uangmu ya uangmu, mo diapakan juga bukan urusan negara.

so, mana yang lebih menakutkan? PNS atau pedagang?


***Kelima

Pedagang!!!!!!!!

soalnya pedagang paling segitu-gitu aja, klo PNS kan bisa naik pangkat.

wkwkwkwkw......

buat apa naik pangkat klo yang dapet manfaatnya cuma itu-itu aja? kerja buat anak istri, orang tua, saudara.

mo dari pangkat paling bawah mpe paling atas, jabatan pelaksana mpe menteri, klo yang bisa mendapat manfaatnya cuma mereka.

apa bedanya ma pedagang di pasar tradisional yang hasilnya juga buat anak istri, orang tua, saudara.

yakin hasil jadi PNS bisa lebih besar dari dagang?


***Keenam (

jadi PNS itu, hal yang sangat beresiko, terutama untuk kewarasan hidup.

lah kenapa bisa gitu?)


gemana enggak,,,

pangkat menyesuaikan tingkat pendidikan.

emang tingkat pendidikan selalu sesuai dengan kinerja dalam berbakti pada negara?

ada yang kerja banting tulang ngurus pekerjaan kantor, ada yang belajar banting tulang nyelesaikan kuliahnya buat naik pangkat.

kerjaan selesai dengan memuaskan, yang naik pangkat siapa? yang kuliah kan?

toh kerja rajin ma males penghasilan sama aja,, daripada sibuk kerja, mending sibuk belajar buat naik pangkat? ya ga? wakakakaka

mo naik pangkat karena prestasi, ada sih emang,,,, tapi berapa banyak yang bisa gitu? wkwkwkw,,, formalitas,,, bahkan menyedihkan,, karena banyak yang ga terima dia berbeda dengan yang lainnya. ya, begitulah PNS.

ibarat maen bola, biar harga pemain jadi mahal, pake seragamnya yang bagus,,, ga usah main bagus,, ga usah cetak gol banyak,,, jadi cadangan aja gpp koq, yang penting seragamnya rapih.

konyol ga?? gila ga??

wkwkwkw...

masih mau jadi PNS???

PNS aman???

aman, bagi kami orang gila. yang siap berkutat pada kehidupan yang gila. dan kami siap menggilakan negara ini.

tempat gila seperti ini, hanya untuk orang gila seperti kami. bukan untuk orang waras seperti kebanyakan orang.

sekian.


***Ketujuh

semoga bermanfaat...

untuk temana² yang tersentak, merenung, ataupun kesal dengan tulisan gw, mohon tinggalkan jejak di catatan ini. apapun itu, mo komentar, cacian, emoticon, gw terima. thanks

Senin, 08 Februari 2010

How To Silencing Your Fart!!!

(wuedeeeehhh judulnya keren amat ya bahasa inggris)

Iya itu sebagai seru-seruan aja sih. Ga tega kalo nulis judulnya gede-gede “Gimana Cara Ngecilin Bunyi Kentut Anda? “. Pokoknya gue yakin, kita sering mengalaminya. Apalagi kalo nanti kan pas mau lebaran tuh, pas kita bertamu kerumah orang, dimana sebelumnya kita sempat bertamu ke rumah orang padang, baru dateng langsung disuruh ke ruang makan, nyobain ketupat pake opor sama sambel goreng ati yg pedes, trus di kasih rendang, sama dendeng balado (euuuhhhh jadi laperr nih) so pasti untuk berikutnya perut kita jadi kembung dan bawaanya mau ke toilet.

Nah kalo kita abis makan langsung BAB di tempat kejadian kita makan KPBTE ( ketupat-pedes bgt-tapi enak) ga enak banget kan, kesanya masakan dia ga enak gitu atau gimana gitu.

Adalah di tempat selanjutnya, dimana lu udah ga tahan banget. Biasanya gejala dah kebelet nahan boker kaya gini : mata sepet, wajah pucat pasi, bibir kering, kuping panas, bulu kuduk merinding, napas cepat, kaki gelisah ga mo diem,udah ga fokus sama obrolan (catatan : kalo lu ngajak ngobrol org yg dah kebelet stadium 6, jangan bertanya hal-hal yang berat-berat, misal : eh lu tau ga, apa alasan pemerintah menaikkan suku bunga BI dan kebijakan apakah yang diambil untuk meningkatkan harga minyak kopra di pasaran afrika? gue jamin deh, dia pasti jawabnya sama semua dan cepet bin buru-buru : iye , pinter juga lu, setuju gue, oke.. oke.. oke…” —ga bangets kan????)

Kalo udah kaya gini dah parahh deh, lu harus segera evakuasi tuh ” pisang goreng selai kuah sate” kalo tidak, celana lebaran lu yang kadang masih ada label harganya bisa kena noda cipirit.

Biasanya kalo lebaran, weseh (WC) yang di siapkan untuk tamu-tamu adalah yg deket ma ruang tamu. Ga kebayang kan lu, kalo lu lagi kembung banget, trus harus BAB sambil kentut dengan suara menggelegar dan sungguh memilukan telinga, udah pasti orang-orang yg di ruang tamu, bisa denger langsung secara jelas, acara “LIVE” secara tidak sengaja…bisa2 lu malu banget kan?

Ini dia tipsnya, dan sungguh simple tapi kadang berhasil kadang tidak, tergantung niat dan amalan 10 tahun kebelakang…

1.Nyalakan keran air, puter pollll…ini untuk mengelabui suara kentut anda

2.Cari barang2 yang bisa di jatuhin (ciduk, ember, kotak sabun, sikat wc,cermin, baskom, tutup wc atau apalah yg penting mengalihkan perhatian orang2 di sekitar)

3.Usahakan jongkok!!! apapun wc-nya , pastikan jongkok!!! karena suaranya biasanya lebih lepas, karena saluranya sedikit lebih merekah ketimbang lagi duduk.

4.Nah ini tips yang paling mujarab, tapi harus pelan2, jangan buru, takutnya bisa2 salah pegang.jadi gini, kedua tangan memegang kedua bagian pantat, pastikan tangan kanan megang bagian kanan juga, jangan cross-line (emang MLM :P) nah udah gitu pas mau kentut, tarik perlahan-lahan ke arah luar, dengan tujuan untuk lebih merekahkan saluran pembungan gas…jangan langsung “dihembuskan” tapi coba sedikit-dikit dulu…

“pessssssssssssss…..pessssssssssfffpphhhhhttt…pret!”

kalo dipaksakan bisa jadinya gini :

“pessshpphh…BROTTTTTTTTTTT!!!!! “

selamat mencoba

“Winners are not BORN, they trained!!”

ps: bagi yang kebelet banget, tetep pake akal sehat anda, jangan kaya gini

Jumat, 05 Februari 2010

Balada Sakit Perut dan Razia Bencong

Ketika sakit perut melanda, ketidak berdayaan kadang muncul tanpa diduga, makanlah makanan yang sehat dan jangan lupa…siapkan selalu celana ganti!!!

Suatu sore yang cerah, Wartono sedang berjuang melawan sakit yang di deritanya.Wajahnya pucat, seluruh tubuhnya keringatan,mata merah,

dan bulu kuduk merinding. Bibirnya kering dan benar-benar tersiksa keliatanya.Juned, teman sekamarnya, datang melihatnya…

juned :”Kenapa lu bow?”
wartono :”gile, gue sakit perut nih, nah 13 kali nih ke wc, parah banget deh bow”
(ini bukan perbincangan antara BOWO BERSAUDARA, tapi bow = bro = brother)
juned: ” wah ntar malem ga bisa nemenin eyke dinas dong bow?”
wartono: “ga tau deh,mudah2an sih bisa, tapi “lolipop” aja, ga berani “ditembak” , mulesnya itu loh bow…kagak naaahaaaaan”
juned : “ya ga apa2, eyke males sendirian kalo dinas, tau sendiri kan, kemaren eyke di rampok, hape BB ama sempak di embat,di pukulin trus di iket di pohon rambutan, dipukulinya sih ga seberapa, yang parah ya pas di iket gitu, eyke dirubung semut rang-rang semaleman”
wartono: “pantesan kemaren ga pake celana 3 hari,sarungan doang….cucian deh loe…oke deh,kita dinas bareng ntar malem. lagian duit dah..cekak nih, kemaren abis kepake buat bayar tukang gali sumur,dari pada kagak mandi bow…”

Matahari telah terbenam.kedua pria itupun mulai bersiap-siap memakai pakaian seseksi mungkin. Dengan bedak yang tebal, dan lipstik yang menor.mereka mencoba untuk mencoba peruntungan mereka di malam yang dingin ini.malam ini Wartono memakai parfum baru.malam itu drescode-nya adalah : YOU CAN SEE (my kelek).

Mereka pun menyetop angkot.posisi duduk pun terlihat asal.penumpang dengan sangat jelas(live), menyaksikan pemandangan yang mangharukan dan mengerikan.gimana tidak, dengan rok mini, dan posisi kaki jegang,seperti sedang nongkrong di warung, semua orang melihat jelas bekas luka garuk di sekujur paha sampai dengkul monyongnya, belum lagi penampakan warna putih,yaitu sempak hing’s, yang mulai memudar dan sangat kendor.

Ditambah wangi parfum yang menyeruak keras-menusuk hidung-memerihkan mata .terasa seperti penyiksaan lahir batin bagi penumpang lain di angkot ciputat-pd.labu itu.

Udah gitu pakaian u-can-see yang membuat orang bisa melihat bedak yang sudah bergrenyel-grenyel menggantung di bulu ketek rimbun seperti semak belukar yang dibakar.sesekali wartono mencoba untuk memainkan bulu-bulu itu dengan “memilin”*) ,sehingga berkali-kali bedak ketek berjatuhan ke lantai angkot.

*) (gerakanya : menggunakan jempol tangan dan ibu jari, objek di letakan di antaranya,di tekan, kemudian di pilin (gerakan memutar dgn menggesek-gesek) sehingga tercipta hasil maha karya yang indah dan sempurna.cocok untuk hiasan dinding dirumah atau pelengkap aquarium)

Malam itu,semua anggota divisi “Ubur-ubur malam” sudah berkumpul.Sebelum beraksi mereka biasanya bergerombol 4-7 orang.mereka telah menentukan area dinas dulu.sebelum memulai, biasanya mereka pemanasan dulu.mulai dari push-up, scout jump, sampai lari keliling mall 6 keliling.

“pemanasan ini penting, untuk menjaga kebugaran saat bersama pelanggan atau berjaga-jaga nanti kalo di uber kamtib” ujar Sutarman alias Ema,ketua area 07 – jakarta selatan divisi “ubur-ubur malam”. Sutarman sendiri pernah mengalahkan 5 petugas yang mengejarnya.Bukan hanyadi ajak adu lari, sesekali pemuda yang memiliki sabuk hitam karate ini berhenti, lalu mengajak tarung salah satu petugas, walhasil dengan kondisi fisik yang prima, ke lima petugas, mendapat bogem mentah secara bergiliran.sehingga pada akhirnya pun mereka menyerah.

Sutarman juga tidak lupa menyiapkan sepatu untuk lari yang selalu di selipkan di pohon pepaya terdekat.

Selain itu, seminggu sekali mereka juga latihan panjat pohon.mulai dari pohon jambu,kelapa, meranggi sampai pohon pete yang tingginya luar biasa.mereka harus bisa mencai puncak pohon dalam waktu 4 detik.rekor tercepat naik pohon pete di pegang oleh Karyadi alias Nancy, yaitu hanya 2,7 detik.wajar, dia penah ikut parkour(keterampilan loncat dan manjat dari perancis). Selain itu juga dari kecil sering manjat pohon kelapa.

Malam sudah larut. Para “bidadari jadi-jadian ini” pun sudah mulai berserakan di jalanan.sebagian masih ada yang makan malam.

Tiba-tiba dari kejauhan polisi mulai menggerebek kawasan itu.Junaidi dan wartono mulai kebingungan.mereka mencari daerah untuk menyelamatkan diri.
juned : “No, Mas Kar mana ya?”
wartono: “wah dia mah sudah naik di atas pohon yang itu tuh…tuh kakinya udah nyampe pucuk”
Terlihat pucuk pohon yang bergoyang, dan sekilas ada sesosok makhluk memakai baju merah disana, telah berpegangan erat dan sambil tersenyum kemenangan yang lebar dan bangga.sudah pasti itu Mas Kar alias Nancy.selamat ya mas, sampai ketemu besok pagi.

Suasana dibawah sana panik.Semua tunggang langgang.gerakan gemulai berubah drastis menjadi sprinter kelas dunia.bayangkan semua otot kaki keluar, betis pun terlihat membesar seketika,walau baju masih warna-warni,sambil berlari dan melompati berbagai ketinggian pagar dan bonsai di jalan, rok pun di angkat sampai ke pinggang.terlihat beberapa tidak peduli dengan sepatu hak tinggi-nya.

Mereka melepaskanya sampil berlari dengan di menendang-nendang ke angkasa.walhasil, banyak sepatu melayang yang memakan korban, ada yang memecahkan kaca gerobak siomay, gerobak bakso, bahkan ada yang nyasar ke dalam rumah makan. Duapengendara motor pun tak luput dari “meteor sepatu” di malam mencekam itu.

Malam itu tidak ada kendaraan yang lewat.angkot pun tidak berani lewat. kurang lebih ada 7 banci yang berhasil lolos.tapi masih dalam pengejaran petugas.di saat panik seperti itu ada tukang bajaj yang nyasar.tak menunggu lama, ke tujuh banci itu pun menyerbu masuk ke bajaj seperti pasukan berani mati menyerbu mobil teroris. Sulit dibayangkan ke tujuh-tujuhnya masuk semua ke dalam bajaj yang sempit.

Mereka berdesak-desakan.suasana sangat kacau.keringat-bedak-air liur numplek ga jelas di tumpukan itu.hiruk-pikuk kian menyaring.di tambah dengan dengus dari suara ngos-ngosan yang semakin keras.ada yang teriak karena terhimpit pahanya.ada yg kejepit kakinya.matanya kena dengkul. Wartono terlihat berada di posisi yang menggenaskan.terinjak di bawah jok.

juned : “ayo bang…buruan dong, bawa kita kemana aja..yang penting selamat dari polisi”
rame-rame: ” iya iya…buruan…gerah banget tau…cepetan dong bang”
wartono : ” aduuuhhh….aduuhh…aku ga tahan lagi nih….
juned : ” sabar No, tahan dulu..
Bang Bajaj : “beresss bosss….pegangan semua ya….

Bajaj di gebeer ngebut sepanjang jalan, rupanya polisi juga mengejar dengan mobil, wah dah mirip kaya transporter.seru banget. tapi sayang pengejaran harus berakhir.Wartono tidak mampu lagi menahan gejolak pencernaan yang memberontak.

” BROBOOTTT…..brobottttTTT….BROBOTTT……SSSHH DUT!!!!!!”

Abang bajaj malah terus menggeber bajajnya dengan menggila….

“WUAHHHHHHH…..STOP STOP STOP BANG!!!! STOP……..BANG TOLONG BANG STOP DONG……WAAAAAAHHHHAA STOOOPPP”

semua penumpang berteriak dengan sekuat tenaga dengan mata sambil menangis, dan bingung apakah harus menutup hidung atau pegangan….bajaj pun berhenti mendadak karena abang bajaj udah di cekek sama juned yang sudah menangis dari tadi.

Wartono : “sorry ya teman-teman….bay de way,ada yang bawa celana ganti ga?”

- tamat *

*ganti celana dulu ya…..